Selasa, 03 Oktober 2017

Pengertian Diabetes Melitus

Penyakit Diabetes Melitus
By.pohon cemara

Pengertian, Penyebab, Gejala Dan Cara Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus
Mungkin penyakit diabetes melitus tidaklah asing lagi di benak masyarakat, hampir sebagian orang menderitanya. Di indonesia, penyakit diabetes sudah menjadi penyakit pembunuh no tiga. Hal tersebut diungkapkan oleh Sample Registration Survey 2014. Diabetes dengan komplikasi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Sementara, data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia.
Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukan kecenderungan meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013. Dikutip dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, 2/3 diabetesi (sebutan untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes.
 “Sebagian besar penderita diabetes mengunjungi dokter dalam keadaan kronis. Akibatnya, penderita diabetes tidak terdiagnosis dan tidak diobati hingga mengakibatkan komplikasi berat seperti retinopati, penyakit ginjal, stroke, serangan jantung dan kematian dini,” papar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. H. M. Subuh, MPPM di Jakarta.
Selain tidak mengetahui menderita diabetes, jumlah tersebut juga diperparah dengan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah komplikasi.
Berikut Inilah Mengenai Penyakit Diabetes Melitus

Pengertian dan definisi Diabetes mellitus (DM). Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan sekresi insulin. Diabetes mellitus di sebut juga penyakit kencing manis.  Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi kencing manis adalah penyakit yang menyebabkan air kencing yang di produksi bercampur zat gula. Adanya kadar gula yang tinggi dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal penyakit Diabetes melitus.
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas.
Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. Kondisi inilah yang kemudian di sebut sebagai penyakit gula atau penyakit kencing manis atau Diabetes mellitus.
Tipe-Tipe Penyakit Diabetes Melitus
Secara umum, tipe penyakit diabetes melitus dibedakan menurut penyebab, berbagai macam jenis masalahnya, dan juga metode penanganannya. Ada 3 macam tipe penyakit diabetes melitus yang sebaiknya diwaspadai. Ketiga jenis penyakit DM tersebut adalah DM tipe 1, DM tipe 2, dan juga DM gestasional. Berikut inilah penjelasan mengenai tipe diabetes melitus :
Penjelasan Mengenai DM Tipe 1
Tipe diabetes melitus yang umum dikenal oleh banyak orang adalah diabetes melitus tipe 1. Penyakit DM tipe 1 ini muncul sebagai akibat adanya kerusakan organ pankreas. Akibat dari kerusakan organ pankreas, maka tubuh tidak memiliki cukup hormon insulin untuk menyalurkan glukosa di dalam darah ke seluruh sel di dalam tubuh.
Ketika glukosa tidak dapat disalurkan untuk dirubah menjadi energi, maka glukosa hanya dibiarkan mengendap di dalam darah. Akibatnya, dalam waktu yang cukup lama, kadar glukosa di dalam darah meningkat dan menyebabkan munculnya penyakit diabetes melitus.
Penderita DM tipe 1 ini harus bergantung pada insulin buatan untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil. Siapa saja bisa menderita penyakit DM tipe 1 ini baik tua, muda, pria, maupun wanita. Namun demikian, kebanyakan penderita DM tipe 1 ini masih berusia sangat muda hingga remaja.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu kemunculan penyakit DM tipe 1 ini. Inilah beberapa faktor yang sebaiknya diwaspadai:
§  Memiliki faktor genetik penderita diabetes melitus.
§  Mengalami gangguan pada sistem imun di dalam tubuh.
§  Kekurangan nutrisi.
§  Serangan virus tertentu yang merusak organ pankreas.

Penjelasan Mengenai DM Tipe 2
Jika DM tipe 1 muncul akibat kerusakan pada organ pankreas, DM tipe 2 adalah tipe penyakit diabetes melitus yang muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. Penderita DM tipe 2 ini tidak memiliki masalah apapun pada organ pankreas. Sehingga hormon insulin dapat diproduksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun masalahnya adalah karena sel di dalam tubuh mengalami masalah resistensi atau tidak peka dengan hormon insulin lagi. Karena masalah tersebut, maka hormon insulinpun tidak dapat menyalurkan glukosa ke sel-sel di dalam tubuh. Penderita DM tipe 2 pun sebenarnya bisa saja mengalami kerusakan organ pankreas.
Hal tersebut bisa terjadi jika masalah kepekaan sel di dalam tubuh untuk menerima insulin tidak segera diatasi. Tubuh akan terus memproduksi lebih banyak insulin untuk dapat menyalurkan glukosa. Secara tidak langsung, organ pankreas akan dipaksa bekerja lebih berat dari biasanya.
Hal itulah yang menyebabkan ada kemungkinan besar bagi penderita DM tipe 2 untuk mengalami kerusakan organ pankreas. Sama halnya seperti DM tipe 2, tipe penyakit diabetes inipun memiliki beberapa faktor pemicu. Berikut adalah beberapa faktor pemicu dari DM tipe 2 ini:
§  Obesitas
§  Sangat jarang berolahraga
§  Tidak mengatur pola makan
§  Sering mengalami stres akibat pekerjaan
Sebenarnya, tipe penyakit diabetes melitus inilah yang sangat perlu anda waspadai. Karena mayoritas orang bisa menderita penyakit DM tipe 2 ini.
Penjelasan Mengenai DM Gestasional
Jika DM tipe 1 dan DM tipe 2 bisa menyerang pria maupun wanita, DM Gestasional adalah satu-satunya tipe diabetes melitus yang hanya menyerang wanita khususnya wanita hamil. Memang benar bahwa penyakit DM gestasional ini pada umumnya lenyap setelah penderitanya melahirkan.
Namun demikian, jika seorang wanita sudah pernah menderita DM gestasional, maka wanita tersebut akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit DM tipe 2 jika tidak bisa mengatur pola hidupnya.
Oleh sebab itu, sebaiknya selama mengandung, wanita disarankan untuk terus melakukan pengontrolan kadar gula darah. Karena memang cukup sulit bagi wanita yang sedang hamil untuk mengontrol nutrisi yang dibutuhkan di dalam tubuh.
Penyebab Dan Faktor Resiko Diabetes Melitus
Berikut Ini adalah adanya penyebab yang menjadi pemicu meningkatkan resiko diabetes melitus, diantaranya adalah :
§  Keturunan – Orang yang bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes melitus lebih cenderung mengidap penyakit tersebut ketimbang dengan mereka yang tidak memilikinya di dalam keluarga. Resikonya tergantung pada jumlah anggota keluarga yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang mengidap diabetes, semakin tinggi resikonya. Ada resiko 5% bagi Anda untuk mengidap diabates jika orang tua atau sodara kandung Anda mengidap diabetes. Resikonya bisa meningkat menjadi 50% jika Anda kelebihan berat badan.
§  Pola makan tidak sehat – yang disebut pola makan yang tidak sehat banyak sekali macamnya. Dan berkenaan dengan diabetes melitus hal ini sangat menjadi penyebab dari diabetes. Makan-makanan yang terlalu banyak mengandung gula dan juga makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memicu Anda terkena diabetes nantinya. Makan-makanan mengandung lemak tinggi dan kolesterol tinggi juga memicu diabetes. Karena makanan jenis ini dapat memicu kegemukan atau obesitas terjadi pada diri Anda.
§  Kegemukan – Hampir 80% orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut biasanya kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan meningkatkan kebutuhan insulin pada tubuh. Orang dewasa yang kegemukan memiliki sel-sel lemak yang lebih besar pada tubuh mereka. Diyakini bahwa sel-sel lemak yang lebih besar tidak merespons insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes mungkin bisa menghilang seiring menurunnya berat badan.
§  Usia – Resiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun, karena jumlah sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi insulin menurun seiring bertambahnya umur.
§  Jenis Kelamin – Baik pria maupun wanita memiliki resiko yang sama besar untuk mengidap diabetes sampai usia dewasa awal. Setelah usia 30 tahun, wanita memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan pria. Wanita yang terkena diabets selama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi untuk terjangkit diabetes Tipe II pada usia lanjut.
§  Infeksi pada kelenjar pankreas – Hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam darah dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Apabila sampai terjadi infeksi dalam tubuh dan kebetulan menyerang pankreas Anda sehingga pankreas tidak bisa memproduksi hormon insulin dengan baik, maka tanda-tanda diabetes akan muncul. Jaga kesehatan Anda agar tidak terkena infeksi oleh kuman atau bakteri. Kecelakaan atau cedera yang merusak pankreas juga bisa merusak sel-sel beta, dan karenanya menyebabkan diabetes
§  Kurang aktivitas fisik seperti olahraga – Kebanyakan orang di zaman medern ini tidak sempat sama sekali melakukan olahraga. Padahal demi tubuh yang sehat seseorang dianjurkan untuk melakukan olah raga setiap harinya. Bila tidak olahraga akan mengakibatkan efek lanjutan berupa obesitas. Sudah dijelaskan diatas, bahwa obesitas itu sendiri menjadi penyebab dari diabetes melitus.
Berikut Beberapa Gejala Diabetes Melitus :
§  Kelelahan yang berlebihan
§  Peningkatan buang air kecil
§  Haus dan mulut terasa kering
§  Penurunan berat badan
§  Sering lapar
§  Penglihatan kabur
§  Perasaan kebingungan
§  Kerentanan terhadat infeksi tertentu
Jika Anda tidak tahu apakah status tubuh masih aman dari serangan diabetes ataupun tidak, segera lakukan tes darah. Beberapa tes darah tunggal tidak bisa menelurkan hasil akurat, Anda harus melakukan tes darah beberapa kali lagi (harus diulang) untuk memastikan.
Demikialah Penjelasan Singkat Dari Saya, Semoga Mendatangkan Manfaat

@Kalimantanbaratlandak@blogspot.com

Hakikat Agama dan Politik

Ajaran agama menekankan keimanan, ritual peribadatan, dan moralitas. Sedangkan politik menekankan aturan main dalam perebutan dan pembagian...