Selasa, 31 Oktober 2017

Suku Dayak dan Kebudayaannya




Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

ASAL MULA 

Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.
Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.
Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).
Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)
Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.
Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.
Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)
Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.

Upacara Tiwah

Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

Dunia Supranatural

Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.

Mangkok merah.

Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.
Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber “Tariu” ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.
Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan. Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia. Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat. Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.
Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.
Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.
Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).

PROSES PENGUBURAN SUKU DAYAK MAANYAN

Setelah seseorang dari suku Dayak Maanyan dinyatakan meninggal maka dibunyikanlah gong beberapa kali sebagai pertanda ada salah satu anggota masyarakat yang meninggal. Segera setelah itu penduduk setempat berdatangan ke rumah keluarga yang meninggal sambil membawa sumbangan berupa keperluan untuk penyelenggaraan upacara seperti babi, ayam, beras, uang, kelapa, dan lain-lain yang dalam bahasa Dayak Maanyan disebut nindrai.
Beberapa orang laki-laki pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar dan menebang pohon hiyuput (pohon khusus yang lembut) untuk dibuat peti mati. Kayu yang utuh itu dilubangi dengan beliung atau kapak yang dirancang menyerupai perahu tetapi memakai memakai tutup. Di peti inilah mayat nantinya akan dibaringkan telentang, peti mati ini dinamakan rarung.
Seseorang yang dinyatakan meninggal dunia mayatnya dimandikan sampai bersih, kemudian diberi pakaian serapi mungkin. Mayat tersebut dibaringkan lurus di atas tikar bamban yang diatasnya dikencangkan kain lalangit. Tepat di ujung kepala dan ujung kaki dinyalakan lampu tembok atau lilin. Kemudian sanak famili yang meninggal berkumpul menghadapi mayat, selanjutnya diadakan pengambilan ujung rambut, ujung kuku, ujung alis, ujung bulu mata, dan ujung pakaian si mati yang dikumpulkan menjadi satu dimasukkan ke sebuah tempat bernama cupu. Semua perangkat itu dinamakan rapu yang pada waktu penguburan si mati nanti diletakkan di atas permukaan kubur dengan kedalaman kurang lebih setengah meter.
Tepat tengah malam pukul 24.00 mayat dimasukkan ke dalam rarung sambil dibunyikan gong berkali-kali yang istilahnya nyolok. Pada waktu itu akan hadir wadian, pasambe, damang, pengulu adat, kepala desa, mantir dan sanak keluarga lainnya untuk menghadapi pemasukan mayat ke dalam rarung.
Pasambe bertugas menyiapkan semua keperluan dan perbekalan serta peralatan bagi si mati yang nantinya disertakan bersamanya ke dalam kuburan. Sedangkan Wadian bertugas menuturkan semua nasihat dan petunjuk agar amirue (roh/arwah) si mati tidak sesat di perjalanan dan bisa sampai di dunia baru. Wadian di sini juga bertugas memberi makan si mati dengan makanan yang telah disediakan disertai dengan sirih kinangan, tembakau dan lain-lain.
Jika penuturan wadian telah selesai tibalah saatnya orang berangkat mengantar peti mati ke kuburan. Pada saat itu sanak keluarganya menangisi keberangkatan sebagai cinta kasih sayang kepada si mati. Menunjukkan ketidakinginan untuk berpisah tetapi apa daya tatau matei telah sampai dan rasa haru mengingat semua perbuatan dan budi baik si mati selagi berada di dunia fana.

SENI TARI DAYAK

1. Tari Gantar           
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.
3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong    
Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
4. Tari Kancet Lasan
Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
5.Tari Leleng
Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan diiringi nyanyian lagu Leleng.
6. Tari Hudoq           
Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.
7. Tari Hudoq Kita’ 
Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari Hudoq Kita’ dan Tari Hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita’ menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita’, yakni yang terbuat dari kayu dan yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.
8. Tari Serumpai
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu).a kita memanfaatkan dan mengelolanya.
9. Tari Belian Bawo 
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
10. Tari Kuyang       
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.
11. Tari Pecuk Kina 
Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat) yang memakan waktu bertahun-tahun.
12. Tari Datun          
Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung, sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.
13. Tari Ngerangkau
Tari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjung dan Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
14. Tari Baraga’ Bagantar   
Awalnya Baraga’ Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan memohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.
Senjata Sukubangsa Dayak
Sipet / Sumpitan.Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 – 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter lubang ¼ – ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek). Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Anak sumpit disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan.
Lonjo / Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras.
Telawang / Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.
Mandau. Merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama asli yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”, merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei, Batu Mujat atau batu Tengger, Batu Montalat.
Dohong. Senjata ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam sebelah menyebelah. Hulunya terbuat dari tanduk dan sarungnya dari kayu. Senjata ini hanya boleh dipakai oleh kepala-kepala suku, Demang, Basir.
Totok Bakakak (kode) yang umum dimengerti Sukubangsa Dayak
Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju “Asang”.
Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang.
Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya.
Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan mendapat bahaya.
Mengirim Abu, berarti ada rumah terbakar.
Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati tenggelam, harap lekas datang. Bila ada sanak keluarga yang meninggal karena tenggelam, pada saat mengabarkan berita duka kepada sanak keluarga, nama korban tidak disebutkan.
Mengirim cawat yang dibakar ujungnya berarti salah seorang anggota keluarga yang telah tua meninggal dunia.
Mengirim telor ayam, artinya ada orang datang dari jauh untuk menjual belanga, tempayan tajau.
Daun sawang/jenjuang yang digaris dan digantung di depan rumah, hal ini menunjukan bahwa dilarang naik/memasuki rumah tersebut karena adanya pantangan adat.
Bila ditemukan pohon buah-buahan seperti misalnya langsat, rambutan, dsb, didekat batangnya ditemukan seligi dan digaris dengan kapur, berarti dilarang mengambil atau memetik buah yang ada dipohon itu.

BERBURU ALA SUKU DAYAK

Anda pernah berburu? Atau justru Anda memang mempunyai hobi berburu? Bagaimana cara Anda berburu? Menunggu binatang buruan dan tembak langsung?
Suku Dayak yang hidup merambah di hutan-hutan mempunyai cara unik dalam berburu binatang. Salah satunya yang saya temui pada suatu kesempatan ekspedisi ke Kalimantan Timur, tepatnya di desa Long Loreh Kabupaten Tarakan.
Untuk berburu mereka tidak menunggu binatang buruannya datang mendekati mereka tetapi mereka memanggil binatang yang diinginkannya untuk datang mendekati mereka. Caranya?
Caranya tergantung dari binatang apa yang mereka buru. Misalnya, untuk binatang rusa mereka akan menirukan suara anak rusa dengan menggunakan sejenis daun serai yang dilipat melintang dan ditiup. Hasil tiupannya akan muncul suara seperti suara anak rusa. Kenapa begitu? “Karena Rusa selalu melindungi anaknya. Dengan mendengar suara ini dia merasa anaknya membutuhkan pertolongan” demikian keterangan yang saya peroleh dari seorang pemburu disana.
Bagaimana dengan binatang lainnya? Celeng (Babi hutan) suka sekali diambil kutunya oleh Beruk (monyet besar), maka untuk memanggil celeng, si pemburu akan menepuk pantat mereka berulang kali sehingga muncul suara seperti Beruk menepuk badannya. Sedangkan Beruk tidak pernah menjadi target buruan. “Rasanya seperti makan daging manusia” demikian alasan mereka.
Memanggil (tepatnya mengejar) Babi adalah tugas para anjing peliharaan si pemburu yang akan selalu diajak selama berburu karena anjing mempunyai penciuman yang tajam. Kalau ingin berburu Enggang, burung besar yang suka terbang si pemburu akan menirukan suara burung tersebut yang mirip suara Elang. “KooaaaaK” kira-kira begitu.
Alat berburu yang mereka gunakan hanyalah tombak atau sumpit. Karena sumpit mereka panjang, biasanya sumpit tersebut bisa juga digunakan sebagai tombak. Jarum sumpit yang digunakan berburu diolesi dengan ramuan racun yang berfungsi hanya melumpuhkan atau bahkan mematikan.
Selama berburu mereka juga menghitung waktu dan arah angin. Perhitungan waktu berkaitan dengan aktivitas binatang buruan sementara arah angin untuk membantu mereka mennetukan posisi untuk menyembunyikan diri. Bersedianya binatang buruan mendekati mereka sangat dipengaruhi oleh bau asing yang dibawa angin.
Hal yang bisa diambil dari kehidupan suku Dayak adalah kearifan tradisional sangat melekat mereka bahkan dalam hal berburu. Mereka hanya berburu pada saat-saat tertentu di mana persediaan lauk mereka sudah mulai menipis atau mereka akan mengadakan pesta. Suku Dayak sangat menghormati alam. Karena bagi mereka alam memberikan mereka semua kebutuhan yang mereka perlukan tergantung bagaimana kita memanfaatkan dan mengelolanya.


Jumat, 20 Oktober 2017

Doa Santo Fransiskus Asisi

Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,   
Bila terjadi kebencian,       
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,      
Bila terjadi penghinaan,     
jadikanlah aku pembawa pengampunan,  
Bila terjadi perselisihan,    
jadikanlah aku pembawa kerukunan,      
Bila terjadi kebimbangan,  
jadikanlah aku pembawa kepastian,        
Bila terjadi kesesatan,        
jadikanlah aku pembawa kebenaran,       
Bila terjadi kecemasan,      
Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan,       
jadikanlah aku sumber kegembiraan,      
Bila terjadi kegelapan,       
jadikanlah aku pembawa terang,   
Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami,     
mencintai daripada dicintai,        
sebab
dengan memberi aku menerima,   
dengan mengampuni aku diampuni,       
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.      
Amin.

Minggu, 15 Oktober 2017

Manfaat Jahe

Manfaat jahe. Jahe atau dengan bahasa latin Zingiber Officinale merupakan salah satu tanaman rimpang yang populer untuk digunakan sebagai rempah-rempah dan juga sebagai bahan obat. Rimpangnya yang berbentuk jemari yang menggembung pada ruas-ruas tengah. Rasa pedas yang dominan pada jahe disebabkan karena senyawa keton bernama zingeron. 

Manfaat jahe dapat digunakan untuk dijadikan sebagai penghangat tubuh. Terlebih pada cuaca yang dingin atau sedang hujan terus menerus. Sangat cocok untuk mengkonsumsi jahe supaya tubuh menjadi lebih hangat. Jahe juga sering dibuat sebagai wedang yang dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh. Berikut ini :
Manfaat Jahe
1.      Melancarkan peredaran darah
Manfaat jahe yang pertama adalah melancarkan peredaran darah. Gingerol yang terdapat pada jahe bersifat antikoagulan yang akan mencegah terjadinya penggumpalan darah. Dengan mencegah tersumbatnya pembuluh darah yang merupakan penyebab utama penyakit stroke dan juga serangan jantung.
2.      Perut kembung
Ekstrak jahe bermanfaat bagi yang sering mengalami perut kembung dan nyeri. Jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pada pencernaan dan iritasi usus.
3.      Mengobati migrain
Pada sebuah studi menunjukkan jahe dapat menghentikan prostaglandin, yang dimana prostaglandin merupakan salah satu faktor penyebab sakit kepala. Dengan demikian, jahe dapat untuk mengurangi migran atau sakit kepala sebelah.
     Demam dan Batuk
Gingerol pada jahe yang sebelumnya sudah dijelaskan dapat melancarkan peredarah darah, kandungan gingerol juga dapat digunakan untuk mengurangi demam dan batuk. Mengkonsumsi jahe berarti menekan timbulnya efek samping seperti yang terkandung dalam kandungan obat-obatan kimia.           
5.      Mencegah perut buncit
Dengan mengkonsumsi jahe secara rutin dan sebelum makan dapat mencegah terjadinya perut buncit. Karena jahe bermanfaat untuk melancarkan metabolisme dan pencernaan. Dengan adanya sebuah peningkatan metabolisme tersebut yang berdampak akan mempercepat pembakaran kalori dan meratakan perut buncit.

Jahe dapat untuk merangsang pelepasan hormon adrenalin dan juga dapat memperlebar pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan darah mengalir menjadi lebih lancar dan lebih cepat serta dapat meringankan kerja jantung dalam memompa darah.
7.      Menurunkan berat badan
Jahe seperti yang disebutkan diatas bahwa jahe dapat melebarkan pembuluh darah yang membakar kalori menjadi panas tubuh dan jahe hanya mengandung sedikit kalori yang terkandung, sehingga tidak berkontribusi untuk menaikan berat badan. Mengkonsumsi jahe dengan cara membuat wedang setiap hari dapat menjaga kesehatan dan metabolisme tubuh.       
8.      Mengobati sakit gigi
Nyeri gusi dan sakit gigi ternyata dapat juga dicegah dengan meminum minuman air jahe. Hal ini karena jahe bersifat antijamur dan antibakteri. 
9.      Mencegah siklus menstruasi yang tidak teratur
Manfaat jahe salah satunya dapat bermanfaat untuk menjaga keteraturan siklus menstruasi bagi wanita. Di negeri China misalnya, jahe yang kemudian dicampurkan dengan gula merah dalam teh banyak dikonsumsi untuk mengurangi rasa kram pada saat datang bulan.
1   Membuat tubuh perkasa
Kandungan senyawa yang terdapat jahe ada yang bersifat inklamasi. Hal ini tentunya efektif dalam hal untuk membangun otot pada bagian tubuh seperti otot pada lengan. Berdasarkan sebuah penelitian bahwa dapat disimpulan dengan mengkonsumsi jahe secara teratur dan rutin dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi pada otot yang disebabkan karena latihan fisik secara berlebihan.   
  Sebagai obat jerawat
Pada sebuah penelitian yang sebelumnya suda dilakukan di Universitas Maryland Medical Center, untuk membantu dalam mencegah timbulnya jerawat pada kulit wajah dianjurkan untuk mengkonsumsi jahe maksimal 4 gr/hari. Karena apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi jahe dapat mengakibatkan efek samping seperti mules, iritasi, dan diare.  
1   Obat mabuk perjalanan
Terlebih untuk yang sering mengalami mabuk dalam perjalanan, sebaiknya mengkonsumsi minuman jahe. Rempah-rempah yang satu ini diyakini dapat mengurangi rasa mual juga menyembuhkan jet lag.     
1   Bersifat anti alergi
Manfaat jahe bersama ekstrak biji anggur dapat bermanfaat untuk membantu mengurangi demam dan masalah serupa yang seringkali dapat terjadi selama musim alergi.
1   Mengobati morning sickness
Rasa mual, perut kembung dan rasa ingin muntah pada pagi hari, termasuk pada wanita yang sedang hamil. Morning sickness dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi ramuan minuman jahe.           
1    Mengangkal radikal bebas
Jahe mengandung kandungan antioksidan yang mampu untuk dapat mengatasi efek merusak karena disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh.   
      Peradangan
Jahe seperti pada nomor 1 bahwa jahe memiliki kandungan senyawa yang dinamakan gingerol. Senyawa gingerol ini bertanggung jawab untuk sebagai aroma menyengat dan khasiat anti-inflamasi. Pada saat mencari obat anti peradangan pastikan obatnya memiliki kandungan gingerol.           
1   Arthritis
Ekstrak jahe yang juga bermanfaat pada penderita arthritis dan osteoarthritis. Kandungan pada jahe sudah diyakini mengandung komponen yang dapat menghambat COX, dimana COX merupakan salah satu bahan kimia tubuh yang bertanggung jawab tentang timbulnya peradangan. Obat resep penghambat COX ini biasanya memiliki efek samping yang dapat merugikan tubuh. Manfaat jahe sebagai salah satu obat herbal alami dapat memiliki khasiat yang serupa dan tanpa efek samping.
1  Membersihkan kotoran dalam tubuh
Apabila sering mengkonsumsi jahe secara rutin dengan cara diseduh, hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi berkeringat. Melalui keringat itulah dikeluarkan berbagai jenis kotoran jahat yang terdapat dalam tubuh.       
     Memerangi sel kanker
Kandungan nutrisi yang terdapat pada jahe dapat bermanfaat unutk membantu meredam perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh. Pada sejumlah studi mengungkapkan bahwa khasiat ekstrak jahe dapat untuk memerangi beragam jenis kanker seperti kanker ovarium dan kanker usus.           
2   Menurunkan kolesterol
Pada sejumlah studi bahwa telah menunjukkan dengan mengkonsumsi jahe secara dapat secara efektif untuk mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan juga hati. Kandungan gingerol terdapat dalam jahe juga memiliki efek yang bersifat antikoagulan yang mampu untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah. Kandungan pada jahe dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin yang pada akhirnya dapat memperlancar aliran peredaran darah.         
2    Mengobati luka gigitan ular
Cara menggunakan jahe untuk mengobati luka gigitan ular dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, lalu tempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun dan ini hanya digunakan sebagai pertolongan pertama, untuk penanganan lebih lanjut penderita dibawa ke rumah sakit.           
      Meredakan rasa sakit
Pereda rasa sakit alami dan juga dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala. Cara menggunakan dengan minum wedang jahe 3 kali sehari atau bisa juga dengan minum wedang ronde, mengulum permen jahe, dan menambahkan jahe pada makanan seperti : soto, semur, atau pun rendang.             
2    Pereda nyeri dan sendi kaku
Dalam sebuah uji klinis bahwa dapat disimpulkan jahe ternyata dapat menghilangkan rasa sakit seperti yang saya sebutkan diatas, meningkatkan pergerakan pada sendi, serta mengurangi pembengkakan yang terkait dengan rheumatoid arthritis. Manfaat jahe yang lainnya juga dapat untuk membantu meredakan nyeri pada punggung dan sakit kepala seperti migrain.

Itulah Manfaat Yang Bisa saya Bagikan pada Teman-teman Semua, Semoga Bermanfaat...

Jumat, 13 Oktober 2017

Cara Daftar ulang Kartu Prabayar TELKOMSEL

Pohon Cemara_Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mewajibkan registrasi kartu prabayar menggunakan NIK yang ada di KTP dan nomor KK. Registrasi tersebut bisa dilakukan dengan cara yang mudah, tetapi sedikit berbeda di tiap operator.
Dari Hasil Pantauan Awak media , Kamis (12/10/2017), registrasi prabayar untuk pelanggan baru IndosatTelkomselXL Axiata, Hutchison Tri Indonesia (Tri), dan Smartfren bisa dilakukan dengan mengirim SMS ke 4444. Namun ada sedikit perbedaan format SMS.
Bagi pengguna baru Tri, Smartfren, dan Indosat, pendaftaran bisa dilakukan dengan mengirim SMS dengan format: (16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Pelanggan baru XL mesti mengirim SMS dengan format: DAFTAR ( Spasi )#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Sedangkan pelanggan baru Telkomsel mengirim SMS dengan format: REG ( Spasi )#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Khusus pengguna lama, baik Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Tri, atau Smartfren bisa mendaftar ulang melalui SMS ke 4444 dengan format: ULANG ( Spasi )#(16 digit NIK)#(16 digit nomor KK).
Pengguna baru diwajibkan untuk mendaftarkan NIK dan nomor KK mulai 31 Oktober 2017 mendatang. Selain itu, pelanggan lama juga diwajibkan untuk mendaftar ulang dengan waktu paling lambat pada 28 Februari 2018 mendatang.
Selain metode SMS, calon pengguna juga bisa mendaftarkan diri melalui gerai, situs, atau aplikasi milik masing-masing operator.
Registrasi baru dan ulang ini wajib dilakukan oleh pengguna. Jika tidak, ada sanksi menanti. Salah satunya, nomor tidak bisa digunakan lagi.


Daun Serai dan manfaatnya bagi kesehatan

Manfaat daun serai untuk kesehatan, untuk kulit, dan kecantikan bukan rahasia lagi bagi masyarakat Indonesia. Bagi penduduk Indonesia, pastinya sudah tidak asing lagi dengan daun serai. Daun serai ini merupakan salah satu bumbu untuk berbagai masakan khas Indonesia.

Sebagaimana yang kita ketahui, pada bumbu masakan serai menghasilkan aroma masam seperti lemon, sehingga menambahkan cita rasa makan. Serai selain diambil manfaatnya untuk bumbu masakan, ternyata memiliki manfaat bagi tubuh kita
Daun Serai
Daun Serai
Serai adalah rempah yang termasuk keluarga Poaceae.
·         Nama ilmiah: Cymbopogon citratus.
·         Asal dari bagian Selatan India dan Sri Lanka.
Daun serai ini telah menjadi salah satu bahan populer di Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia dan beberapa negara di benua Afrika dan Amerika untuk keperluan kuliner dan obat.

Manfaat Daun Serai

Manfaat daun serai untuk kesehatan sangat banyak sekali, tidak heran jika ia bahkan sering dibuat sebagai bahan obat-obatan herbal untuk berbagai keluhan penyakit.
1. Anti Kanker
Sebuah penelitian menemukan bahwa serai mengandung citral, salah satu zat anti-kanker yang dapat membunuh sel kanker. Namun tetap mempertahankan sel atau jaringan sehat dalam tubuh kita. Namun, ini tidak berarti bahwa minum air rebusan serai / teh sendiri akan menyembuhkan kanker secara permanen, melainkan dapat membantu.
2. Diabetes
Hasil teh serai dapat membantu untuk membersihkan / detoksifikasi pankreas dan meningkatkan fungsinya, sehingga menurunkan tingkat gula darah pada penderita diabetes.
3. Anemia
Zat besi yang terkandung dalam daun serai penting untu ksintesis hemoglobin (protein dalam sel darah merah bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh). Serai dapat membantu untuk berbagai jenis anemia, terutama yang disebabkan dari kekurangan zat besi.
4. Membersihkan Bakteri dan Infeksi Jamur
Berkat kandungan sifat anti-septik, minum teh sereh dapat membantu untuk menghilangkan mikro-organisme jahat dalam tubuh, detoksifikasi dan membersihkan darah, menghilangkan bakteri, jamur atau ragi.
5. Anti Inflamasi dan Anti Septik

Karena sifat anti-inflamasi dan anti-septik, jus serai dapat digunakan sebagai herbal penting untuk mengobati arthritis, asam urat dan radang saluran kemih.
6. Sebagai Minyak Angin
Daun Serai memiliki kandungan minyak atsiri sehingga dapat membantu dalam melakukan tindakan balsamic yang dapat digunakan dalam masalah pada saluran pernapasan. Secara umum daun serai ini dapat digunakan untuk meringankan gejala yang berhubungan dengan flu dan demam dingin seperti halnya untuk menghangatkan tubuh.
7. Detoksifikasi
Anti-oksidan, anti-septik dan efek diuretik dari serai menjadikannya herbal penting untuk dimasukkan dalam diet saat detoksifikasi. Proses ini sangat membantu untuk membersihkan dan memurnikan hati, ginjal, kandung kemih, pankreas dan meningkatkan sirkulasi darah. Efek diuretik membantu mengeluarkan racun secara efektif.
8.  Menurunkan Berat Badan
Minum teh serai membantu untuk mencairkan lemak dengan cara detoksifikasi. Efek diuretik membantu melancarkan BAB dalam volume tinggi, efektif dan cepat, mengakibatkan penurunan berat badan.
9. Insomnia
Insomnia atau sulit tidur dapat terjadi karena ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh ataupun gangguan saraf. Kegiatan pemurnian dan efek menenangkan dari serai membantu meningkatkan proses dan kualitas tidur.
10. Mengurangi Kolesterol
Daun Serai memiliki zat anti-kolesterol dan anti-aterosklerosis, keduanya membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari usus, serta oksidasi LDL (kolesterol jahat) dalam darah, sehingga mencegah salah satu proses awal dalam pembentukan plak aterosklerotik.
11. Tekanan Darah Tinggi
Kandungan potasium yang tinggi mendorong diuresis, sehingga membantu untuk menurunkan dan mengatur tekanan darah. Secara teratur minum teh serai sangat dianjurkan.
12. Gastritis atau Mulas
Satu cangkir teh serai hangat  dapat memulihkan mulas/gastritis/gangguan pencernaan karena kandungan zat asam berlebihan. Minum teh serai ini adalah salah satu terapi untuk mengurangi kambuhnya perut mulas atau gastritis.
13. Sistem Saraf
Kandungan magnesium, fosfor dan folat adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan dan fungsi sistem saraf. Mereka membantu meningkatkan konsentrasi, memori dan kemampuan otak untuk memproses informasi.
14. Tindakan Pemurnian
Mungkin khasiat yang paling khas dari daun serai adalah efek memurnikan pada seluruh tubuh, karena membantu menghilangkan racun dari tubuh dengan meningkatkan pembersihan usus besar.
15. Kesehatan Pencernaan
Manfaat daun serai yang paling terkenal adalah untuk kesehatan pencernaan, ia mengatur fungsi usus dan motilitas dengan sifat anti-mikroba yang ia miliki. Zat ini membantu untuk membunuh bakteri jahat dan parasit, dan mengembalikan bakteri baik dalam usus, sehingga membantu meningkatkan masalah pencernaan seperti gangguan pencernaan, sembelit, diare, kembung usus, perut kembung, kejang perut, muntah dan kram.

Manfaat Daun Serai Untuk Kulit

Manfaat daun serai selain untuk kesehatan ternyata juga digunakan untuk kecantikan kulit, kok bisa ? Ketika darah dimurnikan, sirkulasi ditingkatkan, salah satu efek yang dirasakan adalah kesehatan kulit. Minum teh serai membantu meningkatkan masalah jerawat, eksim dan psoriasis.
Peredaran darah yang lancar juga menghambat penuaan dini dan fleks yang ada pada kulit yang juga dapat kita temukan pada yang mungkin belum banyak diketahui orang.

Tips Konsumsi Serai

Daun serai merupakan salah satu rempah yang sangat populer di Indonesia dan digunakan secara luas untuk masakan di Asia. Penggunaan daun serai ini biasanya dapat dengan dihancurkan untuk mendapatkan aroma lemon yang akan membuat wangi masakan. Serai dapat digunakan untuk membuat sup, kaldu, kari, saus, teh, serta memotong menjadi irisan tipis dan ditambahkan ke berbagai salad. Daun, batang dan umbi serai dapat digunakan untuk berbagai manfaat kesehatan tubuh manusia bahkan hewan peliharaan.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Untuk memaksimalkan manfaat manfaat daun serai sebaiknya anda membuat dan minum teh serai, minyak esensial dan fitonutrien yang lepas ke dalam air mendidih dalam teh akan sangat bermanfaat bagi tubuh.


Hakikat Agama dan Politik

Ajaran agama menekankan keimanan, ritual peribadatan, dan moralitas. Sedangkan politik menekankan aturan main dalam perebutan dan pembagian...